Pendidikan Karakter Ibarat Kekuatan Pondasi Sebuah Bangunan
December 06, 2016
Add Comment
Demo content - Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memberi gambaran tentang pentingnya
pendidikan karakter. Dia mengibaratkan pendidikan karakter seperti konstruksi
sebuah bangunan.
"Pada dasarnya,
pendidikan dasar adalah pondasi, kalau karakter di pendidikan dasar kuat, maka
bangunan di atasnya akan kokoh, tidak mudah ambruk oleh terpaan budaya
asing," kata Muhadjir, di Yogyakarta, Selasa (6/12/2016).
Hal itu disampaikan Muhadjir
saat pembukaan Kongres Tamansiswa ke 21 di Pendopo Tamansiswa Yogyakarta.
Muhadjir membeberkan program nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang lebih
banyak menekankan pendidikan karakter.
"Pendidikan karakter
pada pendidikan dasar untuk sekolah dasar porsinya 70% dan untuk SMP 60%. Ini
sesuai falsafah yang digagas Ki Hadjar Dewantara, karena pentingnya pendidikan
budipekerti atau karakter," ucapnya.
Muhadjir memiliki tanggung
jawab untuk merombak konstruksi pendidikan dasar, supaya memberikan bobot yang
besar pada pendidkan karakter tersebut. Sebab, pendidikan dasar yang
diibaratkan sebagai pondasi dalam struktur bangunan itu sangat penting.
Dia menyampaikan, konstruksi
pendidikan terbagi menjadi empat bagian. Pertama dari Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) yang dinilai sebagai landasan pendidikan. Peran orangtua, khususnya ibu
dalam pendidikan ini sangat menentukan.
"Di atas PAUD ada
pendidikan dasar, yakni SD dan SMP. Ini pondasi bangunan pendidikan kita.
Pendidikan karakter harus mendapat porsi lebih banyak," ucapnya.
Di atas pendidikan dasar,
kata dia, ada SMA dan SMK yang diibaratkan sebagai tembok. Sementara atap
kontruksi pendidikan adalah program diploma, sarjana, dan seterusnya.
Kemendikbud, kata Muhadjir,
memiliki empat hal yang menjadi konsen pemerintah saat ini dalam dunia
pendidikan. Keempat hal yang menjadi tanggung jawabnya itu dimulai dari
pendidikan karakter. "Itu yang pertama," tuturnya.